Kamis, 12 Agustus 2010

TIPS MERAWAT AKI (jenis konvensional)

Meski memiliki fungsi yg sangat vital, kadang perawatan aki kurang diperhatikan. Kurangnya perawatan terhadap komponen ini tentu saja dapat menimbulkan masalah terhadap kunerja aki, salah satunya akan berakibat lebih pendeknya usia aki dari yg seharusnya. Berikut adalah tips perawatan aki agar dapat bekerja secara optimal dan tentu saja tidak mudah rusak.

1. Matikan komponen kelistrikan ketika mesin mati
Selesai berkendara, matikan dulu komponen kelistrikan sebelum mematikan mesin, agar muatan listrik pada aki tidak berkurang, dan pada saat dihidupka kembali, beban aki mampu memenuhi kebutuhan sistem starter.

2. Panaskan mesin kendaraan
Kendaraan yang jarang digunakan dapat memperpendek umur aki. Untuk kendaraan yg jarang digunakan sebaiknya secara rutin memanaskan mesin secukupnya atau dapat pula melepas terminal negatif aki.

3. Periksa level air aki
Permukaan air aki harus dipertahankan antara batas atas dan batas bawah, oleh karena itu perlu diperiksa secara rutin minimal 1 bulan sekali. Jika air yg terdapat dalam aki berada di bawah batas bawah, sementara aki tersebut terus digunakan maka hal ini dapat menyebabkan terjadi kerusakan aki. Pengisian yg melewati batas atas, airnya bisa meluap dan merusak bagian kendaran. Untuk menambah air aki yg kurang, gunakan air aki biasa, jangan menggunakan accu zuur, karena accu zuur hanya digunakan untuk aki baru yg belum dipakai. (air aki biasa=air murni/air suling ; accu zuur=campuran air murni dan asam sulfat (H2SO4)).

4. Periksa terminal aki
Kondisi kendor dan karat pd terminal dapat mengakibatkan aliran arus listrik tidak sempurna, hingga dapat menimbulkan ledakan pd aki akibat percikan api pd bagian sambungan. Jika sambungan dengan terminal kendor tinggal dikuatkan saja, namun jika permukaan terminal aki kotor atau berkarat maka harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat.

5. Periksa pengikat aki
Pastikan aki di ikat dengan kuat atau posisinya tidak bergeser bila mobil berjalan. Aki yg sering terguncang umurnya menjadi lebih pendek, namun jgn terlalu kencang, karena akan menyebabkan kerusakan fisik (pecah/retak)pada badan aki itu sendiri.

6. Periksa apakah terdapat kebocoran aki
Berhati-hati pd area yg ditemukan kebocoran dr bagian badan aki, segera keringkan dan bersihkan area tersebut dan kuatkan penutup sumbat pd aki. Apabila terjadi kebocoran dr badan aki, segera ganti aki dengan yg baru.

7. Periksa berat jenis aki
Jika aki telah di isi ulang, cek berat jenis aki dengan menggunakan hydrometer (biasanya terdapat di bengkel-bengkel). jika berat jenisnya di bawah ukuran dr aki tersebut, gantilah aki tersebut dengan aki yg baru.

8. Pemasangan dan pelepasan aki
Untuk pemasangan aki, pastikan tidak ada benda-benda asing dalam dudukan aki. Hubungkan kabel positif terlebih dahulu pada terminal positif aki, kencangkan bautnya, kemudian hubungkan kabel negatif pd terminal negatif aki.
Untuk melepaskan aki, pertama-tama matikan instrumen yg bermuatan listrik, dan tentunya dipastikan kendaraan dalam kondisi mati. Pada saat melepaskan kabel, maka lepaskan terlebih dahulu kabel negatif baru kemudian kabel positif.